Rumphius mencatat bahwa negeri Oerien (ureng) dan Assaloelo (Asilulu) dahulu merupakan dua buah negeri yang letaknya berdekatan atau bertetangga, letaknya dua mill sebelah utara daru negeri Larike. karena itu orang portugis melihatnya sebagai sebuah negeri saja dan dinamakan Rucutellum oleh Mapheus dan Jaricus. Negeri Ureng terletask pada bukit yang tidak terlalu tinggi dekat pantai sebelah utara sungai Waypeka tidak seberapa mill jauhnya sebelah selatan Negeri Lima, diperintah oleh dua orang kaya yaitu Luluhelun dan Lecatulen. negeri Ureng terdiri dari tujuh buah kampung, yaitu :
- berien-bessy
- bessi-mantula
- luhelu
- lelialin
- sobaitu
- lecatuliu
- alipatan
para tua adat dan masyarakat setempat menuturkan bahwa datuk-datuk atau moyang mereka berasal dari pulau seram, ternate, dan pulau jawa. parapendatang yang menurunkan mata rumah asli di ureng setelah tiba di pantai lali naik ke pegunungan dan membentuk pusat-pusat pemukiman disana yang dinamakan soa atau hena. yang pertama tiba adalah moyang yang menurunkan matarumah Layn, mengambil tempat tinggal di selatan gunung eli, sedangkan yang menurunkan matarumah Helut mengambil tempat disebelah timur, kemudian menyusul pendatang berikut yaitu Tanasi yang diduga berasal dari jawa dan adalah seorang mubaliq islam karena ialah yang namtinya menyiarkan agama islam kepada masyarakat setempat.
Negeri Ureng bersama Asilulu, Larike dan Wakasihu termasuk dalam persekutuan masyarakat adat Ulisiwa bersama negeri Alang dan Liliboi, namun ada yang mengatakan Ureng termasuk Uli Ala dari Hitu yang bersifat Ulilima.
Hubungan Pela
Negeri Ureng mempunyai hubungan pela dengan negeri Liliboi dipulau Ambon, dengan negeri Tiouw dipulau saparua, dan dengan negeri Ameth du pulau Nusa Laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar